Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Interoperabilitas dalam studi kasus E-Government

Sebelum membahas ke studi kasus, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu Interoperabilitas. Interoperabiltas yang dalam IEEE Standard Computer Dictionary didefinisikan sebagai “The ability of two or more systems or components to exchange information and to use the information that has been exchanged”, secara teknis menggambarkan kemampuan 2 atau lebih sistem untuk saling tukar [menukar data atau informasi dan saling dapat mempergunakan data atau informasi yang dipertukarkan tersebut.

Sekarang kita akan berkenalan dengan E-Government, apa itu E-Government ?
Electronic government (e-gov) di Indonesia adalah program yang inisiatifnya sudah dimulai sejak tahun 2003 seiring dengan keluarnya Inpres no. 3/2003, tetapi kondisi penerapannya di lapangan sangat bervariasi. Ada instansi pemerintah yang sudah cukup maju, tetapi banyak juga yang masih dalam taraf mendengar dan mengenalnya. E-gov selalu melibatkan teknologi informasi (TI), tetapi pembangunan fasilitas TI belum tentu mengarah pada keberhasilan implementasi e-gov.

Setelah penjelasan diatas, saya akan membahas implementasi diantara keduanya.

Teknologi informasi dan komunikasi yang kemajuannya sangat cepat telah mendorong perkembangan E-Government, dimana diharapkan masyarakat dapat berinteraksi secara langsung melalui beberapa website yang dirancang pemerintah guna mendapatkan layanan publik yang lebih optimal dan mudah diakses.

Di nergara manapun, adanya pengembangan E-Government bertujuan untuk meningkatkan Good Governance, meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerja di lembaga pemerintahan, pemerintah kepada masyarakat dan pemerintah kepada dunia usaha. Saat ini pengembangan E-Government di Indonesia sangat bervariasi.

Contoh yang pertama adalah untuk penanganan bencana dapat dilihat pada Gambar 1. Ada beberapa sistem informasi yang semuanya digunakan sebagai sumber data bagi sebuah aplikasi lain yang berfungsi mengkompilasi laporan tentang korban dan kerusakan akibat bencana.


 Gambar 1. Kebutuhan data multisektoral untuk penanganan bencana

Kondisi nyata di lapangan pada umumnya menunjukkan bahwa sistem informasi yang digunakan di unit/badan/dinas tersebut dibangun di atas komponen-komponen yang berbeda. Heterogenitas terjadi pada perangkat keras, sistem operasi, program aplikasi, maupun sistem basis data yang digunakan. Dalam kondisi ini munculah isu interoperabilitas: bagaimana sistem-sistem yang berbeda tersebut bisa saling berkomunikasi dan bertukar data dengan baik. Dalam contoh pada Gambar 1 di atas, bagaimana aplikasi penyusun aplikasi bisa menggunakan data yang dikelola oleh aplikasi sistem informasi yang lain.  

Dalam pertukaran data antar aplikasi komputer yang berbeda, masalah utamanya terletak pada format data. Perbedaan format data menyebabkan data dari satu aplikasi tidak bisa begitu saja dikirimkan ke dan digunakan oleh aplikasi lainnya. Untuk itu diperlukan sebuah format “netral” yang disepakati oleh kedua aplikasi. Kata “netral” berarti tidak memihak ke format yang digunakan oleh salah satu aplikasi. Format netral ini kemudian digunakan sebagai format “antara” dalam pengiriman data, seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Penggunaan format netral juga meningkatkan ekstensibilitas; aplikasi yang lain dapat pula memanfaatkannya, tanpa harus mengetahui format aslinya.

Gambar 2. Pengiriman data dengan format “netral” meningkatkan ekstensibilitas
 
Dewasa ini untuk mengakses sebuah informasi dari aplikasi lain adalah menggunakan format JSON (JavaScript Object Notation). Apapun bahasa pemrogramannya yang digunakan aplikasi tersebut output data yang dapat diakses secara public adalah dengan format JSON.

Tapi untuk studi kasus E-Government ini saya akan membahasa menggunakan SOA. apa itu SOA ?

Keunggulan SOA adalah bahwa detil-detil internal yang terlibat dalam pemanggilan fungsi layanan sepenuhnya “dibungkus” (disembunyikan) di balik fungsi tersebut. Ada “interface” yang secara tegas memisahkan bagian yang bersifat publik (boleh diketahui oleh aplikasi-aplikasi lain), dan bagian yang bersifat privat (aplikasi lain tidak perlu tahu). Dengan adanya interface ini, aplikasi client tidak perlu tahu tentang detil-detil internal, cukup sintaks fungsinya saja yang perlu diketahui. SOA bisa mengakomodasi kepentingan kedua belah pihak: server tidak perlu menunjukkan detil-detil data yang mungkin bersifat sensitif atau rahasia, sementara sebuah client tetap bisa meminta data yang diinginkannya kepada server. Gambar 3 menunjukkan mekanisme SOA yang bersifat loosely-coupled.

Gambar 3. Komunikasi client-server berbasis SOA
 
Dalam lingkungan aplikasi berbasis Web, SOA diimplementasikan dengan teknologi web service. Web service menggunakan konsep seperti pada Gambar 3. Web service juga menyediakan abstraksi yang seragam bagi aplikasi-aplikasi client dan server. Hal ini memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi lagi. Pada dasarnya aplikasi server dan client dapat dikembangkan dengan berbagai perangkat keras, sistem operasi, bahasa pemrograman, dan sistem basis data. Kemudian aplikasi ini dikemas sehingga bisa diakses dengan menggunakan protokol dan format standar web (http dan XML). Karena web sendiri sudah berkembang sebagai sebuah platform standar, maka web service menjadi sebuah pilihan yang menjanjikan.
 
Kesimpulannya, teknologi web service memungkinkan dilaksanakannya komunikasi antara dua aplikasi yang berbeda secara luwes, keduanya tidak perlu mengetahui detil internal masing-masing. Independensi dan otonomi inilah yang menjadi syarat penting dalam pertukaran data antar instansi, dan teknologi web service (dan XML sebagai format standar pertukaran data) memungkinkan hal itu dilakukan dengan mudah.
 
Oke itu lah sedikit penjelasan dari saya mengenai implementasi interoperability studi kasus E-Government.

Contoh lain untuk implementasinya adalah :

1. Cek Ongkos kirim barang. Sekarang tinggal akses API nya saja kita sudah mengetahui data ongkos kirim barang, ada yang gratis dan berbayar.

2. Cek informasi akun di bank BRI, bisa menggunakan fitur BRIVA. sama aksesnya mengunakan API.

Terima Kasih..
Dani Kurniawan
D11166076

  

Post a Comment

0 Comments